Kepemimpinan Nasional Berjalan Tanpa Arah

Tuesday, October 18, 20110 comments


KRITIK terhadap kepemimpinan nasional terus dilontarkan.
Kali ini, kritik tersebut datang dari Garda Pemuda Nasdem, organisasi pemuda yang dideklarasikan dan menggelar pelantikan pengurusnya pada 14 Juli 2011.
Ketua Umum Garda Pemuda Nasdem Martin Manurung memandang arah yang tidak jelas dari kepemimpinan nasional saat ini berpotensi membawa negara pada kegagalan. “Ada disfungsi permasalahan tanpa arah yang pasti,“ ujar Martin saat ditemui di kantor organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat di Gondangdia Lama, Jakarta Pusat, kemarin.
Martin menjelaskan permasalahan kepemimpinan nasional kini bukan terletak pada orangorang yang duduk di kabinet pemerintahan. Namun, kata dia, pokok permasalahan justru terletak pada kepemimpinan tanpa arah yang jelas dan tegas.
Bibit-bibit kegagalan negara yang terlihat kini, Martin khawatir, juga akan berlanjut di masa-masa mendatang. Jika itu sampai terjadi, kata dia, hidup rakyat akan semakin susah dan hak-hak rakyat terabaikan.
“Negara telah gagal memenjarakan atau menyeret koruptor-koruptor, seperti Nunun, Neneng, dan Nazaruddin.
Mereka tidak diproses hukum.
Justru rakyat kecil yang mencuri biji kakao kena hukum,“ ujarnya, yang mengaku tidak kuasa membayangkan situasi pada 2014.
Dapurnya kader Garda Pemuda Nasdem mengusung semboyan `Pengabdian, kehormatan, dan tanah air lahir sebagai wadah untuk menjawab kebutuhan pemuda di Indonesia dan keinginan mencetak pemimpin-pemimpin muda'.
“Garda Pemuda Nasdem adalah suatu organisasi yang menyinergikan pemuda di seluruh Indonesia. Kami juga memberikan ruang yang besar bagi pemuda untuk mengakselerasikan program-program ormas Nasional Demokrat.
Garda Pemuda adalah dapur kadernya ormas Nasional Demokrat,“ papar Ketua Bidang I, Tan Taufiq Lubis, dalam jumpa pers di kantor tersebut. Persoalan politik di Indonesia, menurut Tan, telah mendorong lahirnya Garda Pemuda Nasdem. Organisasi pemuda itu, kata dia, telah mencermati tiga pemilu Indonesia, yakni Pemilu 1999, Pemilu 2004, dan Pemilu 2009. Hasilnya, Tan menyimpulkan tidak ada perubahan signifikan bagi partisipasi politik dan kesejahteraan rakyat, khususnya pemuda.
Dalam arena kompetisi politik elektoral, menurut Tan, sangat dirasakan bahwa pemuda bagaikan hanya menjadi kekuatan marginal dalam arus pertarungan politik formal.
Baik untuk merebut posisi di lembaga negara seperti parlemen, sambung dia, maupun pemerintahan.
Bukan karbitan Bertolak dari berbagai persoalan itulah, Wakil Sekretaris Jenderal I Ivan Hoe Semen mengatakan Garda Pemuda Nasdem menawarkan kepemimpinan politik dan solusi alternatif untuk menjawab ketidakpuasan rakyat di luar kerangka politik dominan.
“Kepemimpinan kaum muda dipertanyakan. Garda Pemuda Nasdem ingin membuktikan bahwa tidak ada pemimpin karbitan. Tidak ada pula pemimpin yang menjadi pemimpin tanpa melewati suatu proses,“ papar Wakil Sekretaris Jenderal I Ivan Hoe Semen.
Kini, Garda Pemuda Nasdem telah memiliki pengurus pleno sebanyak 180 orang dan Barisan Reaksi Cepat sekitar 400 orang. Diharapkan, pada tahun pertama target 100% kepengurusan bisa tercapai dan dua tahun pertama dapat merekrut 1,5 juta anggota baru.
Media Indonesia, 13/7/2011
Share this article :

Detik .com

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Partai Nasdem - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Premium Blogger Template