Nasional Demokrat (Indonesia)
*** Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nasional Demokrat (disingkat NasDem atau Nasdem) adalah organisasi masyarakat yang dicetuskan oleh Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Ormas ini dideklarasikan oleh 45 tokoh nasional di Istora Senayan, Jakarta pada 1 Februari 2010. Puncak acara pendeklarasiannya ditandai dengan pidato oleh pencetusnya yaitu Surya Paloh. Menurut visi dan misi organisasi, Nasdem berupaya melakukan gerakan perubahan bernama Gerakan Restorasi. Gerakan ini dilandaskan atas tiga hal, yaitu politik solidaritas; ekonomi emansipatif dan partisipatif; serta budaya gotong-royong.
Deklarator
Adapun 45 tokoh yang mendeklarasikan Nasional Demokrat adalah :- Abdul Malik Haramain
- Ade Surapriatna
- Ahmad Rofiq
- Akbar Faisal
- Ali Umri
- Anies Baswedan
- Bachtiar Aly
- Bahri Anwar
- Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM
- Budi Supriyanto, Sh, MH
- Budiman Sudjatmiko, M.Sc, M.Phil
- Danny P. Thaharsyah
- Prof. Dr. Didik J. Rachbini
- Drs. Djaffar H. Assegaff
- Edison Betaubun, SH, MH
- Ir. A. Edwin Kawilarang
- Eep Saefulloh Fatah
- Drs. Enggartiasto Lukito
- Erik Satrya Wardhana
- Ferry Mursyidan Baldan
- Franky Sahilatua
- Prof. Dr. Fredrik L. Benu, M.Si, Ph.D
- Ilham Arief Siradjuddin
- Jeffrie Geovanie,
- Dra. Khofifah Indar Parawansa
- Martin Manurung, SE, MA
- Melkiades Laka Lena
- Meutya Viada Hafid, B.Eng
- Paskalis Kossay, S.Pd, MM
- Patrice Rio Capella, SH
- Dr. Poempida Hidayatullah, B.Eng., Ph.D, DIC
- Dr. Rizal Sukma
- Rommy HR Soekarno
- Samuel Nitisaputra
- H. Sayed Fuad Zakaria, SE
- Dr. (HC) Ir. H. Siswono Yudo Husodo
- Prof. Dr. Soleh Solahuddin
- Sugeng Suparwoto
- Prof. Dr. Syafii Maarif
- H. Syamsul Mu'arif, BA
- Prof. Dr. Tarnama Sinambela
- Prof. Dr. Thomas Suyatno
- Willy Aditya, S.Fil., MDM
- Ir. H. Zulfadhli
- Drs. Zulfan Lindan
Manifesto
Berikut merupakan manifesto dari organisasi ini, yang dibacakan oleh salah satu deklarator, Anies Baswedan pada saat pendeklarasiannya.“ | Reformasi telah dan tengah mengantar Indonesia sebagai negara demokrasi. Tetapi, kami menolak demokrasi yang hanya sekedar merumitkan tata cara berpemerintahan tanpa mewujudkan kesejahteraan umum. Kami menolak demokrasi yang hanya menghasilkan rutinitas sirkulasi kekuasaan tanpa kehadiran pemimpin yang berkualitas dan layak diteladani. Kami menolak demokrasi tanpa orientasi pada publik. Kami menolak demokrasi yang sekadar menjadi proyek reformasi tanpa arti. Kami mencita-citakan demokrasi Indonesia yang matang, yang menjadi tempat persandingan keberagaman dengan kesatuan, dinamika dengan ketertiban, kompetisi dengan persamaan, dan kebebasan dengan kesejahteraan. Kami mencita-citakan sebuah demokrasi berbasis warga negara yang kuat, yang terpanggil untuk merebut masa depan yang gemilang, dengan keringat dan tangan sendiri. Maka, pada hari ini kami berketetapan hati menggalang sebuah gerakan bernama: NASIONAL DEMOKRAT: RESTORASI INDONESIA Nasional Demokrat adalah gerakan perubahan yang berikhtiar menggalang seluruh warga negara dari beragam lapisan dan golongan untuk merestorasi Indonesia. Nasional Demokrat tidak hanya bertumpu dan berpusat di Jakarta, melainkan gerakan perubahan yang titik-titik sumbunya terpencar di seluruh penjuru Indonesia. Semoga Tuhan Yang Maha Esa beserta kita. Jakarta, 1 Februari 2010 | ” |
Kontroversi
Sebelum mendirikan Nasional Demokrat, Surya Paloh maju dalam perebutan calon ketua umum Partai Golongan Karya (Golkar). Namun pada perebutan itu, Surya kalah dari Aburizal Bakrie yang akhirnya memenangi dan menjabat sebagai Ketum Golkar periode 2009-2014. Kekalahan ini menyebabkan banyak pihak menduga Nasdem didirikan Surya akibat kekecewaan kekalahannya di Golkar. Dan karena itu, Nasdem adalah cikal bakal sebuah partai politik (parpol) untuk kendaraan politik Surya dalam Pemilu 2014. Terlebih pengurus Nasdem yang terlibat sebagian besar berasal dari kalangan politisi.Mengenai dugaan ini, baik Surya maupun pengurus lain membantah bahwa Nasdem adalah cikal bakal parpol. Namun demikian, beberapa pengurus mengakui berubah menjadi parpol tidaklah mustahil.
Pada 6 Juli 2011, seorang pendiri Nasdem, Sri Sultan Hamengkubuwono X menyatakan mengundurkan diri dari ormas ini. Hal itu dilakukannya karena kecewa Nasdem telah berubah menjadi partai politik dan berorientasi kekuasaaan.[1]
Pada tanggal 26 Juli 2011, Partai NasDem lahir sebagai partai politik baru di Indonesia. Akan tetapi, banyak pihak mengira Partai tersebut merupakan partai bentukan daripada Ormas Nasdem yang dibuat oleh Surya Paloh. Menanggapi hal tersebut, Dia membantah bahwa Partai itu tidak ada hubungannya dengan Ormas bentukannya. [2][3]
Referensi
- ^ Keluar dari Nasdem, Sultan Belum Tahu Reaksi Surya Paloh, detikNews, terakhir diakses tanggal 7 Juli 2011.
- ^ Ini bedanya Ormas Nasdem dan Partai NasDem okeZone.com, terakhir diakses tanggal 22 Agustus 2011.
- ^ Ormas Nasional Demokrat Berbeda dengan Partai Nasdem Media Indonesia, terakhir diakses tanggal 22 Agustus 2011.